Langsung saja ya..hehehe
Sebagian besar masyarakat menempatkan kleptomania identik dengan tindakan mencuri, mengutil, atau apa pun sebutan lain yang setara. Orang dengan gangguan kleptomania disamakan dengan pencuri karena suka mengambil barang orang lain tanpa izin pemiliknya.
Meski demikian, dihimbau agar masyarakat tidak menyamakan pengidap kleptomania dan pengutil dengan pencuri tulen. Tentu saja antara keduanya sangat berbeda. Pengidap kleptomania mencuri atas dorongan ingin mencuri yang berlebihan dan kadang tidak menyadari apa yang mereka lakukan, sedangkan pengutil melakukan pencurian atas dasar kebutuhan atau karena ingin memiliki suatu barang, tetapi tidak mampu membeli.
faktor penyebab kleptomania :
Sebagian besar masyarakat menempatkan kleptomania identik dengan tindakan mencuri, mengutil, atau apa pun sebutan lain yang setara. Orang dengan gangguan kleptomania disamakan dengan pencuri karena suka mengambil barang orang lain tanpa izin pemiliknya.
Meski demikian, dihimbau agar masyarakat tidak menyamakan pengidap kleptomania dan pengutil dengan pencuri tulen. Tentu saja antara keduanya sangat berbeda. Pengidap kleptomania mencuri atas dorongan ingin mencuri yang berlebihan dan kadang tidak menyadari apa yang mereka lakukan, sedangkan pengutil melakukan pencurian atas dasar kebutuhan atau karena ingin memiliki suatu barang, tetapi tidak mampu membeli.
faktor penyebab kleptomania :
KURANG PERHATIAN
Kleptomania umumnya disebabkan kurang harmonisnya hubungan seseorang dengan keluarga. Contohnya, anak kecil yang kurang mendapat perhatian atau kurang mendapat kontrol dari orangtuanya.
Latar belakang kehidupan keluarga yang harmonis sangat berpengaruh karena anak butuh di perhatikan dan dicintai, jika anak sampai merasa kehilangan cinta, ia bisa berubah menjadi sosok kleptomania.
Pengidap kleptomania seringkali menganggap tindakan mencuri yang dilakukan itu seperti mengambil dan menyimpan cinta atau kasih sayang yang hilang dari hidup mereka.
BISA SEMBUH SENDIRI
Hingga kini penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti. Namun, belakangan para ahli mengaitkannya dengan gangguan obsesif kompulsif, gangguan mood, dan kondisi ketergantungan.
Para peneliti juga menyatakan bahwa kleptomania berkaitan dengan masalah pada zat kimia otak yang disebut serotin.Penelitian yang lebi lanjut masih diperlukan untuk menguak tabir kleptomania ini, sehingga bisa ditemukan terapi yang paling tepat. Jika dibiarkan, gangguan kleptomania bisa berlangsung hingga dewasa. Pada sebagian pengidap, kebiasaan ini bisa hilang perlahan-lahan seiring bertambahnya umur.
Bisa juga terjadi kondisi, si pengidap mulai menyadari bahwa tindakannya sama dengan mencuri, sehingga mulai mengontrol pikirannya agar berhenti mencuri.Kalau pengidap sudah menyadari perbuatannya itu salah, tetapi tidak bisa berhenti mencuri, sebaiknya meminta bantuan terapis (psikolog/psikiater). Terapi diberikan untuk mengubah sifat dan perilaku dengan cara memodifikasi pikiran.
Sebenarnya kleptomania bisa dicegah dengan memberikan perhatian yang cukup kepada anak. Tidak usah sampai di manja. Ini malah bisa membuat si anak manja ketika dewasa. Cukup dengan menciptakan suasana dan situasi anak merasa dicintai, diperhatikan, dan tidak sendirian.